<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d19090353\x26blogName\x3dLoving+Moms\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dLIGHT\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://lovingmom.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://lovingmom.blogspot.com/\x26vt\x3d1760228831151125924', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Loving Moms

10 ways to build your 2-year-old's self-esteem * Cemilan - Cemplung Ikan * All About Bad Babysitter

BAYI TAK BUTUH 'KEHANGATAN' BERLEBIHAN

dr. H. M. Hadat, Sp.A

Niat mulia tak selamanya berbuah positif. Memberikehangatan yang berlebihan pada bayi, mis., bisa jadibumerang. Selama ini orang tua begitu takut bayinyakedinginan, sehingga merasa perlu mempersenjataiputra-putri tersayang dengan baju hangat, selimut,topi, sarung tangan, sampai kaus kaki tebal. Bahkanada orang tua yang sampai menutup rapat-rapat pintu,jendela, lubang angin, melarang pemakaian kipas angin,mematikan AC hanya agar bayinya selamat dari bahaya'masuk angin'.

Tak ketinggalan, kebiasaan membaluri minyak telon atauminyak kayu putih di tubuh bayi. Padahal di sampingbikin kepanasan, minyak-minyak itu juga bisa mengubahkulit bayi menjadi kehitaman dan hangus. Pendek kata,banyak orang tua tak sadar, kepungan 'sarana danprasarana penghangat' justru menjadi penyebab bayimenangis lantaran kegerahan.

Gerah membuat bayi banyak mengeluarkan keringat,sehingga kehilangan banyak air dengan garam-garamnya. Alhasil, dia jadi gampang haus, badan lemah sehinggamudah terkena batuk-pilek. Jadi banyak orang tuaselama ini memperlakukan bayinya secara salah aliassalah kaprah. Begitulah kira-kira. Mengapa? Karenabayi punya jaringan asam cokelat!

Begini penjelasannya:Setiap manusia butuh energi untuk melakukan beragamaktivitas. Energi itu datang dari hasil pembakarangula, lemak, maupun protein. Kelebihan gula dalamdarah, mis., diubah oleh hormon insulin menjadiglikogen, sehingga kadar gula darah tetap dalambatas-batas normal. Glikogen ini menjadi cadanganenergi yang terutama disimpan di dalam otot, jantung,dan hati. Cadangan energi glikogen hanya cukup untukmemenuhi kebutuhan energi tubuh selama 24 jam. Halini berbeda dengan cadangan energi dari lemak yangdapat memenuhi kebutuhan energi tubuh selama beberapapekan. Karena tidak larut dalam air, pembakaran lemakjadi lebih stabil dan lebih dapat diandalkan ketimbangpembakaran gula yang larut dalam air. Itu sebabnya,jika ada beban pekerjaan nan berat, jantung dan ototlebih banyak memakai energi dari lemak.

Selanjutnya, kelebihan lemak dalam darah akan disimpandi jaringan lemak. Jaringan lemak sendiri ada 2macam. Pertama, jaringan lemak putih yang menyimpanlemak dalam selnya, dan tersebar di seluruh tubuh,terutama rongga perut dan jaringan di bawah kulit. Kedua, jaringan lemak cokelat, terutama terdapat padabayi yang lahir cukup bulannya dan terbatas ada dijaringan bawah kulit leher dan punggung.

Jaringan lemak cokelat ini makin berkurang danmenyusut pada anak yang lebih besar dan hanyatertinggal sedikit pada orang dewasa. Dia bisamembuang kelebihan energi, mis., akibat makanberlebihan, dengan membakarnya menjadi panas. Keistimewaan lain, selnya dapat menyimpan sampai 40%lemak bayi. Kenaikan suhu tubuh oleh jaringan inibisa mencapai tiga kali lipat ketimbang kenaikan suhuyang disebabkan aktivitas olahraga.

Jelas sudah, dengan bekal jaringan lemak cokelatnya,bayi tidak mudah kedinginan. Sebaliknya, mudahkepanasan. Dibandingkan dengan orang dewasa muda,daya tahan bayi terhadap udara dingin lebih tinggisekitar 50 der.C. Jadi, jika orang dewasa sudahmenggigil pada suhu 20 der.C, bayi tidak merasakan halyang sama. Buat bayi suhu 20 der.C setara dengan 25der.C. Sebaliknya, suhu 25 der.C yang cukup dinginbuat orang dewasa bisa bikin bayi kegerahan. Sebab,25 der.C - nya orang dewasa sama dengan 30 der.C - nyabayi.

Itu sebabnya, meski berada di ruang ber-AC, bayi belumtentu kedinginan. Juga tak perlu dipanasi denganminyak telon atau minyak kayu putih. Susu pun tidakperlu selalu dicampur dengan air hangat. Bayi berumurbeberapa bulan bahkan lebih suka susunya didinginkandi lemari es. Kalau boleh memilih, bayi pasti lebihsuka mandi dengan air dingin, apalagi kalau udarasedang panas. Kesimpulannya, jangan membandingkankondisi bayi dengan kita, orang dewasa!

Posted by Rarry

0 Comments:

Post a Comment

<< Home