<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d19090353\x26blogName\x3dLoving+Moms\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dLIGHT\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://lovingmom.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://lovingmom.blogspot.com/\x26vt\x3d1760228831151125924', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Loving Moms

10 ways to build your 2-year-old's self-esteem * Cemilan - Cemplung Ikan * All About Bad Babysitter

Si Kecil Belum Bisa Berjalan?

Tak usah cemas, sebab tiap anak punya ciri khas dan kelebihannya masing-masing.

Pada dasarnya, terlambat berjalan tergantung faktor kematangan fisik dan psikologis anak. Faktor fisik, misal, apakah otot kakinya sudah matang atau belum. Bila sudah matang, dengan sendirinya ia dapat berjalan. Tapi bila ada kelainan fisik misal ototnya lemah atau cacat, praktis ia terlambat berjalan.

Ada tidak kelainan fisik diketahui dari pemeriksaan dokter. Bila tidak ada dan sudah matang, harus dilihat pula kematangan psikologisnya, apakah ada kesiapan diri. Misal, tampak keinginannya untuk berjalan dituntun. Sebab, meski kakinya sudah kuat tapi bila ia belum mau berjalan, takkan terdorong untuk berjalan.

Faktor psikologis lain : pola asuh. Orang tua yang cemas akan berusaha merangsang anaknya agar bisa cepat jalan, entah dengan memberikan baby walker atau sepatu berbunyi. Padahal, bila ia belum siap, biar dipaksa kayak apa pun, ia takkan mau jalan.

Sebaliknya, bila orang tua selalu menggendong anak, juga membuatnya terlambat berjalan, sebab, ia jadi keenakan dan malas berjalan karena tak dirangsang menggunakan kakinya.

Sebenarnya, kemampuan berjalan tak perlu dilatih, karena akan muncul sendiri. Yang penting, beri perangsangan dengan makanan bergizi yang bisa menguatkan tulang dan otot kaki, rangsang ia menggerakkan badannya agar seluruh ototnya jadi bagus. Bila secara fisik belum terlalu siap dan ia pun tak menunjukkan keinginan untuk berjalan, tak usah dipaksa. Namun, tetap rangsanglah si kecil agar mau mencoba belajar berjalan. Nanti bila sudah terlihat ada keinginannya untuk berjalan dan ototnya sudah kuat, barulah kita mulai melatihnya. ************
(Nakita, Sentuhan Tiga Tahun Pertama, Tumbuh Kembang dan Perawatan Bayi – Batita, Artikel : Si Kecil Belum Bisa Berjalan?; 35, 2002)

Metode belajar sambil bermain untuk merangsang kemampuan si kecil berjalan

Perlihatkan mainan menarik waktu ia berdiri agar mau melangkah ke arah mainan itu. Bantu ia berjalan dengan berpegangan pada kursi-meja yang kokoh. Mula-mula sambil dipegangi dengan dua tangan kita, lalu dengan satu tangan saja. Lepaskan pegangan kita bila ia kelihatan sudah mulai terampil, hingga ia pun punya kesempatan untuk belajar melangkah sendiri tanpa bantuan. Tentu harus dengan pengawasan kita. Mulanya mungkin ia hanya bisa berjalan 1 – 2 langkah saja. Selanjutnya ia akan mampu melangkah sendiri tanpa bantuan.

Sebagian besar bayi belum mulai berjalan di ulang tahun pertamanya. Merujuk data penelitian, usia rata-rata mulai berjalan seorang anak ialah 13 – 15 bulan. Hanya 25 – 30 % yang mampu berjalan sebelum usia 12 bulan.

(Nakita, Sentuhan Tiga Tahun Pertama, Tumbuh Kembang dan Perawatan Bayi – Batita, Artikel : Kenapa Bayi Kami belum juga merangkak?; 34, 2002)

Lebih Dulu Berjalan atau Bicara ?

Berbicara atau berjalan merupakan dua hal penting dalam perkembangan anak yang biasanya dikuasai si kecil satu persatu. Bila anak Anda mulai belajar berjalan, ia seolah-olah menunda dahulu pelajaran bicaranya untuk sementara waktu. Ia begitu asyik bereksplorasi serta melakukan aktivitas-aktivitas lain yang lebih menarik. Tetapi, setelah terampil berjalan, ia akan mengejar ketinggalannya untuk menambah perbendaharaan kata-katanya yang selama ini tertunda.

Ada pula anak yang mendahulukan belajar bicara ketimbang berjalan. Dan hanya sebagian kecil saja yang mampu menguasai kedua keterampilan ini dalam waktu hampir bersamaan. Umumnya anak-anak menunda belajar berbicara sampai usia 18 bulan – 2 tahun.

(Ayah Bunda, 24 Bulan Pertama dalam Kehidupan Anak)

TONGGAK PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR

v Usia 12 bulan : Bisa berdiri selama 2 detik, bangkit untuk duduk
dan berdiri
v Usia 14 bulan : Mampu berdiri sendiri, normalnya juga bisa berjalan
v Usia 15 – 16 bln : Jika belum bisa berdiri kembali dari posisi
membungkuk dan belum bisa berjalan dengan baik, dianggap terlambat. Beberapa anak usia ini malah bisa berjalan mundur, berlari dan naik tangga. Bahkan ada yang bisa menendang bola di usia 15 bulan
v Usia 17-18 bln : Harus bisa berjalan dengan baik dan berjalan
mundur. Jika sampai usia 18 bulan belum bisa berlari, berarti terlambat
v Usia 19 bulan : Kemampuannya masih mirip usia 18 bulan
v Usia 20 bulan : 95% anak mampu berlari dan berjalan menaiki
tangga. Mereka yang belum mampu, umumnya terkait dengan pola asuh yang overprotective. Misal, karena bentuk tangga yang curam, kita melarang anak naik-turun tangga.
v Usia 21 bulan : Dinyatakan terlambat jika belum dapat lari, berjalan
dengan baik dan berjalan mundur
v Usia 22 – 24 bln : Tak beda jauh dengan sebelumnya, kecuali dalam
hal naik tangga harus sudah mampu. Juga, patut diwaspadai bila, terutama anak lelaki, belum bisa menendang bola
v Usia 24-30 bln : Harus bisa menendang bola ke depan, naik tangga
dan berlari. Kita perlu waspada bila ia belum bisa melompat ke atas dan melempar bola (overhead). Beberapa anak malah bisa melompat lebar dan berdiri di atas satu kaki selama sedetik.
v Usia 33 bulan : Dianggap terlambat jika belum mencapai
kemampuan di usia sebelumnya, kecuali bila ia belum mampu melompat lebar dan berdiri di atas satu kaki selama 3 detik masih dianggap normal.
v Usia 36 bulan : Hampir sama dengan perkembangan sebelumnya,
hanya hati2 bila ia belum bisa berdiri di atas satu kaki selama 1 detik.

(Nakita, Sentuhan Tiga Tahun Pertama, Tumbuh Kembang dan Perawatan Bayi – Batita, Artikel : Si Kecil Belum Bisa Berjalan?; 35, 2002)

Posted by Anggie

0 Comments:

Post a Comment

<< Home