<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d19090353\x26blogName\x3dLoving+Moms\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dLIGHT\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://lovingmom.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://lovingmom.blogspot.com/\x26vt\x3d1760228831151125924', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Loving Moms

10 ways to build your 2-year-old's self-esteem * Cemilan - Cemplung Ikan * All About Bad Babysitter

Diapers, Biang Keladi Ruam Popok?

Seperti makanan, popok salah satu kebutuhan utama bayi. Agar praktis,banyak ibu memilih diapers (popok sekali pakai). Apa benar diapers biangkeladi ruam popok?

Masih ada orangtua yang was-was memakaikan bayinya popok sekali pakaiatau diapers. Karena, banyak kasus ruam popok terjadi setelah bayimenggunakan popok yang terbuat dari kertas ini. Padahal,dari sisikepraktisan, mengenakan diapers praktis dan menyenangkan. Dengan diapers,bayi tidak perlu sering berganti popok yang basah akibat buang air. Ini baikuntuk ketenangan tidurnya. Selain itu, membuat rumah lebih bersih karenatidak terkena ompol bayi. Diapers juga membuat kerja ibu atau pengasuh lebihringan karena tidak perlu mencuci, menjemur dan menyetrika setumpuk popok.

Tetapi, ya itu tadi. Kalau diapers sudah menimbulkan ruam popok, lainlagi kerepotannya. Ruam atau eksim popok, menurut Dr. Siti Aisah Boediarjo,Sp.KK, adalah kelainan kulit berupa bercak kemerahan meradang. Kadangdisertai kulit yang keras bersisik, berbintil, bahkan melepuh dan lecet,yang menimbulkan gatal dan perih pada bayi. Bila dipegang, bagian gatal danperih ini terasa lebih panas dari daerah sekitarnya. "Ruam popok biasanyaterdapat di daerah yang tertutup popok, yaitu paha, pangkal paha bagiandalam, pantat, dubur dan sekitar kemaluan," ujar spesialisdermatovenereologist dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ini.

Menurut Aisah, bayi yang terkena ruam popok bisa menjadi rewel luarbiasa akibat gatal dan perih yang dirasakan. Selain itu, ia pun menjadilebih sensitif dan tidak dapat tidur nyenyak sehingga kurang istirahat.

Bukan Diapers, Tetapi Perawatan Kulitnya

Apa benar ruam popok diakibatkan diapers? Menurut Aisah, yang perludiketahui orangtua adalah kulit bayi sangat lembut dan peka. Sebab itu, bilahampir setiap saat kulit bayi terkontak atau terpapar benda asing sepertikeringat, air kencing, atau permukaan kain yang kasar, mudah terjadigangguan ringan yang bisa membuat kulit kemerahan. "Ruam bisa timbul karenakulit bayi peka terhadap zat amoniak yang terkandung dalam air kencing,"ujar Aisah.

Dia melanjutkan, faktor lain yang mempermudah timbulnya ruam popokadalah perawatan kulit yang kurang baik. Misal, sering menggosok daerahpopok dengan kain bertekstur kasar atau tebal (seperti, handuk), jarangmengganti popok yang sudah basah, pemakaian popok yang lembab atau tidakkering betul oleh panas matahari, dan pemakaian popok yang terlalu ketat.

Nah, jika dihubungkan dengan pemakaian diapers, sebetulnya bukan SiPopok Sekali Pakai yang murni pencetus ruam popok. Tetapi, perawatan saatmemakainya. Misal, diapers terlalu lama dipakai sehingga air seni "menumpuk"dan terkontak dengan kulit bayi. Atau, kualitas diapers kurang baik, dimanaair seni tidak terserap sempurna sehingga membasahi permukaan diapers."Diapers umumnya juga mempunyai lubang di pergelangan paha yang terbuat dariplastik, berkerut dan berumbai. Ini sering menggesek paha dalam sehinggadapat menimbulkan lecet."

Selain itu, tambah Aisah, ada juga bayi yang alergi terhadap bahandasar diapers. Dan, ada juga ruam popok yang terjadi karena ibu terlaluketat memasangkan diapers. Aisah juga sering mendapati ibu atau pengasuhyang taken for granteed (kelewat percaya) diapers, sehingga tidak mencek"isi"-nya sampai berjam-jam. Padahal, mungkin saja saat baru dipasangkandiapers, bayi buang air besar. Satu lagi, ada juga kasus ruam popok akibatkurang cermat membersihkan feses (kotoran) bayi, sehingga di sekitar kelaminmasih terdapat sisa feses saat dipasangkan popok baru. "Ini sering terjadisaat bayi diare. Karena sisa feses mengandung bakteri, maka begitu kontakdengan kulit, melukai kulit dan menyebabkan ruam," jelas Aisah.

Jadi, sebenarnya bukan murni diapers biang keladi ruam popok. Tetapi,perawatan bayi saat memakainyalah yang lebih punya andil. "Karena, kalauperawatan kurang baik, apa pun jenis popoknya, bayi bisa kena ruam. Memakaipopok atau celana kain biasa pun bisa kena ruam, kalau cara memakainya tidakbetul. Seperti, lama atau jarang diganti, popok diikat terlalu kencangsehingga tidak ada sirkulasi udara, dan popok lembab," tutur Aisah.

Dia menganjurkan, jika sudah terjadi ruam popok, lakukan perawatanuntuk mengatasinya. Misal, mengolesi kulit bayi dengan krim anti-ruam yangmengandung Dekspanthenol 5% yang bisa mempercepat pembaharuan sel kulitsecara alami dari dalam, sekaligus melapisi kulit agar ruam tidak datanglagi. Atau, Ada dengan krim anti-ruam yang mengandung zinc (mineral seng)yang dapat membantu mencegah dan menyembuhkan iritasi atau kemerahan akibatruam. Upaya ini, tentu harus disertai koreksi cara penggunaan diapers yangtelanjur salah. Atau mungkin mengganti jenis dan merek diapers.

Pilih-pilih Diapers

Mengapa ada bayi yang alergi bahan dasar diapers? Sebetulnya, apa yangterkandung di dalam popok sekali pakai? Saat ini, jenis dan kandungandiapers semakin beragam. Padahal, tidak semua ibu memahami fungsi jenis dankandungan diapers tersebut bagi bayinya.

Diapers, umumnya berbahan dasar bubur kertas atau pulp, kain kasatipis, juga kain flanel. Biasanya mempunyai lapisan bahan berdaya seraptinggi. Sehingga, mampu menyerap cairan hingga 80-100 kali beratnya sendiri.Atau, kira-kira bisa digunakan untuk menampung jumlah air seni bayi sebanyak5-8 kali pipis. Lapisan terluar terbuat dari plastik kedap air. Ini agarkotoran bayi tidak tercecer kemana-mana. Sedangkan sejumlah merek saat inikandungannya diperkaya dengan moistruiser (pelembab) dan aloe vera (lidahbuaya) untuk melembutkan. Sejumlah diapers disertai pengharum ringan. Bagianpinggang dan kaki biasanya elastis dengan strip cadangan untuk mencegahkebocoran saat bayi dalam posisi berbaring.

Meski kebanyakan diapers dibuat dari bahan yang sudah disesuaikandengan kelembutan kulit bayi, ada juga bayi yang tetap tidak tahan diapers,sehingga alergi terhadap bahan dasarnya. Apa boleh buat, setiap bayi memangmempunyai kepekaan sendiri-sendiri. Kalau memang ia tidak tahan merekdiapers tertentu, mungkin ibu harus segera mengganti merek dengan yang lebihlembut, atau yang ditujukan bagi kulit super sensitif. Menurut Aisah,"Jangan membiarkan penggunaan diapers yang menimbulkan alergi, karena, akanmerusak permukaan kulit bayi. Dan, kulit yang rusak sangat mudah terinfeksikuman sehingga menyebabkan ketahanan tubuh anak menurun. Infeksi pun bisamenyebar ke wilayah kulit lain di sekitar kelamin, bahkan menyerang organkelamin itu sediri, sehingga mencetus masalah lebih serius."

Selain itu, ada pula bayi yang tidak cocok mengenakan satu merekdiapers karena mudah terjadi kebocoran. Ini, lebih disebabkan anatomidiapers yang kurang cocok bagi anatomi bayi. Atau, karena bayi terlalubanyak bergerak. "Karena sangat individual sifatnya, adakalanya diapers yangcocok bagi seorang bayi, tidak cocok bagi bayi lain. Jadi memang"cocok-cocokan". Cermati saja kondisi Si kecil dengan diapersnya sendiri,"ujar Aisah. Menurutnya, merek, harga, dan cara penjualan diapers (misal,diapers generik) bukanlah faktor penentu cocok-tidaknya diapers bagi seorangbayi.

Sehat dengan Diapers
1.. Sebelum mengganti atau menggunakan diaper, pastikan tangan Andabersih.

2.. Bersihkan area popok bayi; lipatan paha, paha atas, anus dankelamin. Gunakan lap basah untuk membersihkan. Dan, lap kering untukmengeringkan sebelum dipakaikan diapers kembali.

3.. Agar bayi tidak terkena iritasi, oleskan baby oil atau krimkhusus pada area popok

4.. Pakaikan diapers sesuai ukuran. Jangan memberikan diapersterlalu besar atau kecil.

5.. Perhatikan cara penggunaannya. Pemakaian diaper yang benar akanmemberi kenyamanan bagi bayi.

6.. Sebaiknya seringlah mengganti diaper kalau memang sudah kotoratau "penuh". Frekuensi penggantian sangat tergantung frekuensi buang airkecil atau buang air besar bayi. Jangan tunggu sampai diaper tercium bauamoniak, karena inilah yang bisa mengakibatkan kuman mengiritasi kulit.

7.. Saat mengganti diapers, ulangi proses pembersihan sepertidisebut di atas. Setelah itu, biarkan bayi tanpa diapers sebentar, agarkulitnya "bernafas".

Posted by Rarry

0 Comments:

Post a Comment

<< Home